Jumat, 02 September 2022

Resume ke-6 Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 27

Hari/Tanggal: Jumat, 2 September 2022

Moderator    : Arofiah Afifi

Narasumber: Rita Wati, S. Kom. 

Tema             : Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Berprestasi


Mentari senja sudah tenggelam

hujan turun mulai terjatuh

kuawali resume dengan salam

assalamualaikum warohmatulloh wabarokatuh


Sungguh enak makan roti

ditambah pula secangkir kopi

sungguh ingin  ke Pulau Bali

untuk berjumpa Ibu Rita Wati

    Materi malam ini sungguh menarik karena dijemput dengan sejumlah pantun yang memaksa jemari ini untuk membuat pantun serupa seperti di atas. Ibu Ovi yang pintar berpantun, bersama Ibu Rita Wati,Kom. seorang Writer, Bloger, Kurator, Editor, Moderator dan juga narasumber yang sungguh luar biasa membersamai para peghuni BM 27 dalam materi RAHASIA MUDAH MENULIS BUKU DAN MENERBITKAN BUKU UNTUK BERPRESTASI. 


Mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan banyak sekali hambatan, curhat Ibu Rita Wati, Kom. yang pernah terpilih menjadi Guru Inspiratif Terbaik Kemendikbudristek tahun 2021 dan mengikuti event internasional. Beliau menambahkan beberapa kendala yang dirasakan oleh penulis pemula, yaitu:

1.     Susah ide

2. Miskin kosa kata

3. Sulit merangkai kata

4. Menunda-nunda

5. Bingung mau menulis apa

6. Tidak Percaya Diri

7. Bingung mau dimulai dari mana

8. Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca 

"Untuk mewujudkan mimpi kita menjadi seorang penulis adalah banyak-banyaklah membaca sehingga akan menemukan ide untuk menulis", resep narasumber. 

Untuk berlatih menulis kita bisa menuliskan kejadian yang kita alami atau kita lihat dalam bentuk cerpen atau novel. Narasumber juga membagikan pengalamannya yaitu ketika beliau lolos dalam kegiatan ALCoB ICT Virtual TRaining bersama 5 negara ini karena menulis  jawaban dalam formulir. Bahkan beliau lolos sebagai guru inspiratif karena menulis Essay. 

Menurut Ibu Rita Wati rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku dan berprestasi adalah:

1. Menentukan tujuan/ motivasi menulis. 

2. Mulai menulis,contoh tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang disenangi atau dikuasai.

3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai. 

4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis *pentigraf* (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari. 

5. Lakukan setiap hari 

6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat *peta konsep* atau *TOC* jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku

7. Mulailah join menulis *Buku Antologi* (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).

 Jika sudah terbiasa menulis maka mulailah mengikuti perlombaan menulis apa itu puisi, cerpen essay, karya ilmiah, lomba blog dll Awal-awal kalah tidak masalah semua berawal dari kekalahan yang pasti jangan pernah menyerah karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.  

Selanjutnya agar tulisan kita menjadi lebih baik kita harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan.

Kita mulai membuat konsep atau daftar isi terlebih dahulu, selanjutnya kita harus mengeksekusi untuk dijadikan tulisan, tambahnya. 

Di penghujung materi narasumber menyampaikan ungkapan yang menjadi motivasi beliau sejak mengenal tulisan dari Ibu kita Kartini.

Nothing is impposible in this world what we look upon today tomorrow may be accomplished fact

Sebagai bukti sikap kasih sayang narasumber beliau membagikan dua ilmu yang tidak kalah pentingnya yaitu:

a. Cara mengirim artikel Blog di Whatsapp

https://youtu.be/IXHd4YDdVWc

b. Cara menambahkan gambar di blog

 https://youtu.be/iGlVrcRUdn0

Demikian resume materi malam ini, Terima kasih kepada moderator dan narasumber  yang sudah berbagi ilmu yang sangat berharga. Jazakumullah ahsanal jaza... 

Penulis, 

Nurlela


Rabu, 31 Agustus 2022

Resume ke-5 Belajar Menulis Gel. 27

Hari/Tanggal: 31 Agustus 2022

moderator: Mutmainnah

Narassumber: Noralia Purwa Yunita,M.Pd


"Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." (Pramudya Ananta Toer) 

"Menulislah dengan tulisan jelek, karena tulisan yang bagus hanya bonus dari kebiasaan".

Quotes di atas disampaikan oleh moderator dalam mengawali materi malam ini. Sungguh kata-kata yang membakar semangat menulis bagi setiap orang yang membacanya. 
Kegiatan Menulis memang tingkat literasinya paling tinggi, bila dibandingkan mendengar, berbicara dan membaca. Pada awalnya memang tidak mudah, tapi dengan mencoba untuk memaksakan diri untuk menulis. Karena dengan meninggalkan tulisan manusia akan semakin mudah diingat. 

Pemateri kali ini adalah ibu Noralia Purwa Yunita,M.Pd. Beliau lahir di kudus, 12 Juni 1989. Beliau sudah menghasilkan 17 buku solo dan berbagai karya ilmiah lainnya. Luar biasa! 

Karya tulis ilmiah, sebuah tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (riset ilmiah). Contohnya: Skripsi, tesis, PTK dan laporan penelitian. Seringkali karya ilmiah ini dihasilkan dengan penuh perjuangan, bahkan lembur sampai malam. Walaupun pada akhirnya disimpan di perpustakaan dan belum tentu diminati oleh pembaca. 

Namun, narasumber kita ini punya solusinya yaitu dengan mengubah Karya Ilmiah menjadi sebuah buku. 

Berikut ini manfaat mengkonversi karya ilmiah menjadi buku, yaitu:
1. Masyarakat awam dapat mudah membacanya. 

2. Kita mendapatkan keuntungan dari penjualan buku. 

3. Khusus ASN, sebagai salah satu alternatif publikasi ilmiah (Laporan PTK dan Buku) yang akan menambah poin angka kredit. 

4. Penulis akan mudah dikenal, karena banyak karya yang sudah dihasilkan. 

5. Ilmu semakin luas tanpa batas. 

 Narasumber juga menyampaikan Cara Mengonversi Karya Ilmiah Menjadi Buku sebagai berikut:

1. Ubah Judul
Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. 

Sebagai contoh: 
Judul Tesis, Pengembangan Modul Berbasis Riset pada Materi Reaksi Redoks untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa Kelas X SMA

Ketika diubah menjadi judul buku menjadi "Kiat Menulis Modul Berbasis Riset"
Catatan :
Apabila dilihat dari contoh judul di atas, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan/pembuatan modul. Jadi ketika diubah menjadi judul buku, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal menambah kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular.


2. Ubah Daftar Isi
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa 
BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 Landasan Teori
BAB 3 Metode Penelitian yang berisi rumus-rumus statistika
BAB 4 Hasil dan Pembahasan
BAB 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran

Catatan :
Namun ketika diubah menjadi BUKU, daftar isi menjadi : (Ikuti Pedoman 2W+1H)
Bab 1 (Why) menjelaskan pentingnya modul BERBASIS RISET
Bab 2(What) menjelaskan apa itu modul berbasis riset
Bab 3,4,5, dan seterusnya (How) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.

Contoh :
Boleh juga mengembangkan Materi dari Bab 2 di Karya Tulis Ilmiah (KTI) . 

Sebagai contoh Bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. Hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. Metode Pembelajaran
2.5 Pembelajaran Berbasis Riset

Ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub Bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BELAJAR
2.1. Belajar
2.2. Permasalahan dalam Pembelajaran
2.3. Hasil Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian Media
3.2. Jenis Media
3.3. Manfaat Media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 MENGENAL MODUL
4.1. Pengertian Modul
4.2. Karakteristik Modul
4.3. Sistematika Modul
4.4. Kelebihan Modul
dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai. 

3. Ubah Sedikit Isi Karya Ilmiah
Dalam mengubah karya ilmiah menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, karya ilmiah yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan. Misalnya Judul "Implementasi Media Stereofoam Pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan Kreativitas", maka yang harus dikembangkan adalah tentang Media (Pengertian, Manfaat, Jenis), Pembelajaran (Materi tentang Belajar Mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).

Catatan : 
Hilangkan semua "kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi" dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah. Apabila ada grafik, usahakan tidak terlalu banyak, ubah saja menjadi kalimat.

4.  Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. 
Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku. 

5. Daftar pustaka boleh menggunakan blog. 
Alangkah lebih baiknya itu blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e-book, atau karya ilmiah lainnya. Namun, usahakan untuk tidak menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya. 

6. Berikanlah ulasan 
Dalam hal ini ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut. 

7. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman
memiliki format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit. 

Narasumber kita yang hebat ini juga menyampaikan cara mengubah laporan penelitian menjadi artikel
Untuk langkahnya :
1. Abstrak 
Berisi latar belakang singkat, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, simpulan. Tidak boleh ada sitasi dalam abstrak

2. Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, tinjauan Pustaka secara singkat, tujuan penelitian

3. Metode penelitian
Berisi sampel penelitian, prosedur penelitian (dalam bagan saja), analisis penelitian

4. Hasil dan pembahasan
Berisi hasil penelitian berupa grafik, tabel atau diagram serta pembahasan mengapa mendapatkan hasil demikian yang dikaitkan dengan teori yang ada

5. Simpulan
Menjawab tujuan penelitian

Daftar Pustaka diusahakan yang terbaru dan dari jurnal lain yang bereputasi juga. 

Materi ini sungguh menarik. Jadi teringat akan skripsi yang pernah saya tulis. Bisakah saya mengubahnya menjadi sebuah buku yang mampu diminati banyak orang. InsyaAllah... 

Ternyata benar menurut narasumber bahwa kesulitan terbesar dalam menulis KTI adalah mengalahkan mood untuk tidak menulis dan berkarya. Namun, semua itu akan terbantahkan jika kita mau bergabung di komunitas penulis karena semangat berkarya dan menulis akan terus terpantik dan menyala. 

Penulis, 
Nurlela




Resume ke-6 Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 27

Hari/Tanggal: Jumat, 2 September 2022 Moderator    : Arofiah Afifi Narasumber: Rita Wati, S. Kom.  Tema             : Rahasia Mudah Menulis ...